KEEROM - Distrik Arso Barat menjadi distrik yang pertama menggelar kegiatan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang) tahun 2021 di Kabupaten Keerom yang berlangsung di Gedung Serbaguna Kampung Warbo, Arso VII, Distrik Arso Barat, Rabu (10/02/2021).
Plt. Asisten III Setda Keerom, Ruben Rumbo-rumbo membuka kegiatan tersebut didampingi Kadistrik Arso Barat, Muhlis Sawaki, SI.Kom dan Kepala Bappeda Keerom, Agus Salim, SKM, Mkes. Sedangkan peserta Musrembang adalah perwakilan dari 8 kampung di Arso Barat yang terdiri dari kepala kampung dan aparatur serta Bamuskam.
Dari kalangan legislatif, yang merupakan anggota DPRD dari Dapil II Arso Barat, nampak hadir Dibelon Wonda dan Imam Sujono. Selain itu juga hadir peserta undangan dari pihak stokeholder terkait seperti pihak Babinsa dan Bhabinkamtibmas, serta dari Puskesmas Arso Barat, Koramil dan Polsek.
Plt. Asisten III Setda Keerom, Ruben Rumbo-rumbo, saat membacakan sambutan Bupati Keerom menyampaikan bahwa musrembang merupakan suatu proses dan mekanisme perencanaan pembangunan sebagaimana tercantum dalam UU no 25 tahun 2004 tentang sistem perencanaan pembangunan Nasional dan Permendagri no 86 tahun 2017 tentang tata cara perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah, dan perencanaan pembangunan jangka panjang daerah serta tata cara perubahan rencana pembangunan jangka panjang daerah.
"Tujuan musrembang adalah untuk mensinkronisasikan hasil perencanaan partisipasif dari kampung dalam wilayah distrik dengan RKPD sehingga menjadi usulan terpadu untuk dilanjutkan pada Musrembang Kabupaten,"ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pelaksanaan Musrembang kali ini bernilai penting dan strategis, karenanya itu diharapkan agar program yang disusun dan diusulkan harus dengan visi dan misi Pemkab Keerom tahun 2021-2024.
"Saya minta aparat kampung dan distrik terlibat aktif dalam forum Musrembang ini, karena implementasi dari semangat ‘’Keerom bangkit yang inovatif, produktif, bermartabat dan berkelanjutan, sebagaimana misi Pemkab keerom tahun 2021-2024 yaitu terwujudnya masyarakat Keerom yang unggul, inovatif, produktif, mandiri, bermartabat dan berkelanjutan sebagai beranda terdepan dalam bingkai NKRI,"bebernya.
Sementara itu Kepala Bappeda Keerom, Agus Salim, SKM, Mkes, menerangkan agar Musrembang yang dilaksanakan bisa menghasilkan program yang menjadi kebutuhan masyarakat dan bukan daftar keinginan aparat kampung atau distrik.
"Kebutuhan masyarakat diartikan sebagai kebutuhan dasar dalam standar pelayanan minimal di masing-masing kampung yang harus disediakan. Dimana program yang diusulkan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat. Mengingat dana kita terbatas, maka dalam usulan program yang sifatnya prioritas,"ujarnya.
Sedangkan Kadistrik Arso Barat, Muhlis Sawaki, SI.Kom, dalam sambutannya mengemukakan bahwa Musrembang adalah amanat UU yang wajib dilaksanakan tiap tahun.
"Maka biar hari ini masih ada banjir, tapi tetap kita gelar Musrembang, banjir atau hujan ini kita anggap sebagai berkah, kita yakini itu adalah anugerah,"ujarnya.
Dirinya menambahkan, sejak ada intruksi dari Bappeda untuk segera menggelar Musrembang, maka pihaknya langsung memerintahkan Kampung-kampung untuk menggelarnya.
"Alhamdulilah semua kampung di Arso Barat sudah menggelar Musrembang, dan telah terjaring sebanyak 246 program yang diusulkan dari 8 kampung. Setelah kami bersama tim melihat dan merivisi serta melakukan evaluasi maka terjaring 172 usulan yang akan kita bahas bersama pada kesempatan kali ini,"paparnya.
Menurutnya, salah satu yang menjadi prioritas adalah Pembagunan kantor distrik Arso Barat yang saat ini masih belum ada, menyangkut masalah kesehatan dan jalan menjadi prioritas usulan distrik dan kampung di Arso Barat, kami harap ini menjadi perhatian dari OPD terkait dari kabupaten.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Mustakim Ali |
| Editor | : |
Komentar & Reaksi