SUARA INDONESIA JAYAPURA

Naik Status, UM Papua Resmi Dilaunchig

Mustakim Ali - 23 October 2020 | 09:10 - Dibaca 2.12k kali
Pendidikan Naik Status, UM Papua Resmi Dilaunchig
Prosesi launching Universitas Muhammadiyah Papua oleh Pejabat Sekda Papua, Doren didampingi Jajaran UM Papua, Jumaat (23/10/2020).

JAYAPURA - Sekolah Tinggi ilmu Komunikasi (STIKOM) Muhammadiyah Jayapura berubah status menjadi Universitas Muhammadiyah (UM) Papua sesuai SK Mendikbud Nomor: 937/M/2020 Tanggal 6 Oktober 2020 resmi dilaunching yang berlangsung di Kampus UM Papua di Tanah Hitam Kota Jayapura, Jumaat (23/10/2020).

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Penjabat Sekda Papua, Doren Wakerkwa, Rektor Universitas Muhammadiyah Papua, Dr. Ir. Muhammad Nurjaya, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Papua, Prof. Dr. HR Partino, MPd, Walikota Jayapura, Dr. Benhur Tomi Mano, dan Kepala LLDIKTI Wilayah XIV Papua dan Papua Barat, Dr. Suriel S Mofu.

Sambutan Gubernur Papua yang dibacakan Pejabat Sekda Papua, Doren Wakerkwa, mengucapkan apresiasi atas peran Muhammadiyah dalam mencerdaskan putra-putri Papua melalui lembaga pendidikan.

"Tentu harapan kami, UM Papua akan bisa menjawab tantangan dan persoalan pendidikan serta permasalahan yang terjadi di masyarakat pada umumnya di Provinsi Papua,"ujar Doren Wakerkwa.

Lanjut Doren, Berdasarkan indeks pembangunan manusia tahun 2019, Provinsi Papua menempati posisi ke-34 dengan anggka 60,84. Hal ini menunjukkan bahwa, pembangunan manusia di Papua masih tertinggal dari daerah lain yang artinya harus terus dibenahi.

"Partisipasi dari berbagai elemen di Papua diharapkan mampu mendongkrak peringkat indeks pembangunan manusia ini. Dengan hadirnya UM Papua ini diharapkan bisa menjadi partner pemerintah yang mampu membangun manusia Papua,"tuturnya.

Sementara itu Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Papua Prof. Dr. HR Partino, MPd mengatakan komitmen untuk siap mengkafirkan anak-anak Asli Papua untuk menjadi pemimpin dimasa mendatang.

"Karena mahasiswa di UM Papua ini yang dulunya STIKOM Muhammadiyah Jayapura ada 1.000 lebih dan 90 persen adalah anak-anak kita dari Pegunungan Tengah Papua,"tuturnya.

Prof Partini menambahkan, Universitas Muhammadiyah Papua meski yayasan Muslim tapi menerimah seluruh anak bangsa dari berbagai golongan yang ingin menempuh pendidikan tinggi di Papua dan di kabupaten serta kota di seluruh Bumi Cenderawasih ini.

“Kami sangat Welcome terhadap semuanya, dan tidak ada niat sama sekali untuk memuhammadiyahkan orang-orang Papua atau non muslim yang kuliah disini. Karena kami hanya ingin mencerdaskan anak anak bangsa di tanah Papua ini,”terangnya.

Dimana Menurutnya, UM Papua menyelenggarakan sejumlah fakultas, yakni Ilmu Komunikasi, Hukum, Hubungan Masyarakat, Ilmu Lingkungan, Komputer/Informatika, Psikologi dan Kewirausahaan. Sedangkan untuk pengembangan Kampus Terpadu UM Papua pada hari yang sama dilakukan di Kampung Koya, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura atau 2 km dari Jembatan Youtefa yang dibangun diatas lahan berjumlah 11 hektar.

Perubahan ini disambut baik oleh Walikota Jayapura, Benhur Tommy Mano yang juga sebagai Alumni SMP Muhammadiyah YAPIS Abepura. Dirinya mengungkapkan bahwa, dengan dilaunchingnya UM Papua adalah suatu kebanggaan bagi negeri Portnumbay, karena pendidikan di Muhammadiyah sangat membanggakan dan tidak perlu diragukan.

"Tentu saya apresiasi atas UM Papua, ini merupakan sejarah yang harus dicatat dan ini bukanlah hal yang biasa, sebagai Alumni Muhammadiyah tentu saya merasa bangga,"ungkapnya.

Dirinya berharap, UM Papua ke depan mampu berkolaborasi dengan perguruan tinggi lain yang sudah ada di Kota Jayapura atau Papua untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) agar bisa menjawab kemajuan zaman secepat dan secanggih apapun saat ini, karena pembangunan SDM adalah upaya untuk menstabilkan kemajuan peradaban.

"Di era globalisasi saat ini membutuhkan kemampuan SDM yang berkualitas, dengan memanfaatkan dan meninggkatkan teknologi informasi secara bertanggungjawab memegang peranan yang sangat penting,"paparnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Mustakim Ali
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya